PISAU ADALAH SAHABAT SEJATI BAGI PARA PETUALANG


Mungkin tidak pernah ada yang menyadari bahwa sebilah pisau, telah menjadi ‘sahabat’ manusia sejak dahulu kala. Alat yang satu ini memang tidak pernah lepas dari perkembangan peradaban manusia di seluruh belahan muka bumi. Pisau dapat dikatakan sebagai alat tertua yang pernah diciptakan manusia.

Sejak jaman batu, manusia purba telah mengenal pisau yang terbuat dari batu pipih yang ‘ditajamkan’ pada bagian sisinya dengan sangat sederhana. Alat yang dikenal dengan pisau batu ini selain digunakan sebagai senjata untuk berburu dan berperang, alat ini juga sangat membantu pekerjaan mereka seperti menyerut, menggali, memotong, menguliti hewan hasil buruan, dan sebagainya. Hingga saat ini, beberapa ratus tahun berselang, sejak alat potong ini ditemukan, pisau masih menjadi salah satu alat penting dalam kehidupan manusia.

Pisau yang kita kenal saat ini telah berkembang pesat mengikuti kemajuan teknologi dengan kualitas yang juga semakin baik. Sejak pisau batu ditemukan, perkembangan alat ini terus mengalami perbaikan, baik dari segi bahan, bentuk, kekuatan maupun ketajamannya. Sejak pisau batu ditemukan, kemudian pisau yang terbuat dari tulang hewan, atau pisau yang terbuat dari kayu, hingga pisau yang kita kenal saat ini yang terbuat dari logam terbaik dan memiliki kekuatan yang dapat sangat diandalkan, adalah perjalanan metamorfosa pisau dari tahun ke tahun, dari abad ke abad hingga sekarang.

>>Pisau Batu

>>Pisau Kayu

Anatomi sebilah Pisau

Saat ini banyak jenis pisau yang kita kenal. Berbagai bentuk unik pisau dengan kegunaan yang berbeda-beda dapat kita jumpai dengan mudah. Jenis dan ukuran pisau juga beraneka ragam, bahkan saat ini, sebilah pisau juga dilengkapi dengan berbagai peralatan tambahan sesuai dengan peruntukannya.

Meskipun kita dapat menemui beraneka ragam pisau di seluruh belahan bumi ini, dan perjalanan alat ini telah berumur ratusan tahun, pisau tetaplah sebuah pisau. Baik pisau buatan tangan maupun buatan pabrik, sebilah pisau pasti memiliki bagian-bagian penting yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Pada umumnya, anatomi sebilah pisau terdiri dari dua bagian besar yaitu bagian mata pisau dan bagian tangkai atau gagang pisau.

Bagian tangkai pisau dapat kita urai menjadi beberapa bagian seperti bagian pangkal tangkai pisau, lalu ada bagian tengah tangkai pisau dan beberapa pisau memiliki bagian pelindung jari, yang berfungsi untuk melindungi jari tangan saat kita menggunakan pisau tersebut. Bagian mata pisau, juga memiliki bentuk yang beraneka ragam, memiliki ujung pisau yang runcing, bagian yang tajam pada sisi mata pisau atau dikenal dengan bagian pemotong dan bagian tumit mata pisau. Gambar di bawah ini menunjukan anatomi umum sebilah pisau yang sering kita jumpai.

>>Anatomi Pisau

‘Tertancapnya’ pisau di alam bebas

Sebilah pisau tidak dapat dipisahkan dari kegiatan di alam bebas, karena dari sinilah pisau itu ‘lahir’. Baik seorang Pramuka, tentara, para petualang, maupun seorang pemburu pasti menyandang sebilah pisau di pinggangnya saat mereka mengenakan ‘seragam lengkap’ dan siap berkegiatan ke alam bebas.

Beberapa bangsa di dunia memiliki hubungan budaya dan sejarah yang erat dengan pisau. Selain sebagai senjata, pisau juga dapat menjadi simbol identitas sebuah suku atau kelompok.

Indonesia sendiri memiliki berbagai macam jenis dan bentuk pisau yang digunakan sebagai senjata tradisonal seperti Keris yang berasal dari Jawa Tengah, Badik yang berasal dari Bugis, Mandau yang berasal dari suku Dayak di Kalimantan, atau Kujang yang berasal dari Jawa Barat, pisau tulang kasuari yang sampai saat ini masih digunakan masyarakat tradisional Papua, dan masih banyak lainnya. Di beberapa belahan dunia juga kita mengenal jenis pisau seperti, Kukri yang berasal dari India, Katana yang berasal dari Jepang, pisau Okapi yang berasal dari Afrika Selatan dan lain-lain. Hingga saat ini pisau-pisau tersebut masih dijadikan alat utama dalam keseharian hidup mereka baik dalam kegunaanya sebagai alat pemotong maupun sebagai nilai budaya (misalnya dalam upacara-upacara adat tertentu ataupun berperang). Masyarakat yang hidup di daerah pedesaan, daerah hutan, daerah pantai, gurun bahkan kutub, hingga saat masih mengandalkan sebilah pisau sebagai alat utama dalam kehidupan sehari-hari. Sebilah pisau dapat membantu mereka bertahan hidup. Selain sebagai senjata untuk berburu, mengolah hasil buruan, memotong kayu, mengukir, menggali lubang, membuat peralatan, pisau bahkan dapat membantu mereka membuat tempat perlindungan. Dengan bentuknya yang cukup ringkas, tajam, kuat dan mudah dibawa, kita dapat melihat bagaimana pentingnya sebuah pisau bagi mereka yang hidup dan melakukan kegiatan di alam bebas. Tidak dapat dipungkiri, pisau telah ‘tertancap’ kuat di kehidupan alam bebas.

Jenis-jenis pisau tradisional Indonesia

Jenis-jenis pisau dalam dunia petualangan

Bagi kita yang gemar melakukan kegiatan petualangan, pisau merupakan elemen terpenting yang harus kita miliki. Bagi petualang sejati, alat yang satu ini tidak pernah lepas dari ‘daftar barang penting yang harus dibawa’. Entah itu pisau lipat, pisau survival ataupun sebuah pisau tebas, alat yang satu ini kerap menjadi ‘rekan seperjalanan’ kita. Dalam dunia petualangan, ada beberapa jenis pisau yang wajib dimiliki oleh para petualang. Beberapa jenis pisau yang kerap kita lihat maupun kita gunakan dalam kegiatan di alam bebas diantaranya adalah; Pisau lipat, dengan ukuran yang kecil, ringan, mudah dibawa, bahkan dapat dimasukan ke dalam saku baju atau celana, merupakan salah satu pisau yang paling sering kita jumpai. Dilengkapi berbagai macam alat tambahan seperti gunting, pembuka kaleng, obeng, alat pencatut, bahkan ada yang dilengkapi dengan pinset dan kaca pembesar. Dengan ukuran yang relatif kecil serta memiliki kekuatan yang baik, pisau jenis ini dimiliki hampir oleh sebagian besar petualang. Karena bentuknya yang kecil dan unik, serta memiliki berbagai macam warna pisau ini juga kerap dijadikan cenderamata atau kenang-kenangan.

>>Jenis Pisau Lipat

Jenis pisau lain yang kita kenal dalam dunia petualangan adalah pisau survival yang dilengkapi dengan sarung dan beberapa kelengkapan survival, seperti tali, peniti, batu api, dan kompas. Jenis pisau ini ada bermacam-macam, dengan ukuran panjang total sekitar 25-35cm dan dibuat dengan logam yang baik, menjadikan pisau ini sangat tangguh digunakan dalam kegiatan petualangan. Pisau survival memang didesign khusus dengan ujung yang sangat runcing, mata pisau yang sangat tajam pada salah satu sisinya dan pada sisi yang lain biasanya memiliki gerigi sebagai alat perobek. Karena bentuk dan ketajamannya, pisau ini sangat membantu seorang survivor untuk untuk bertahan hidup. Pisau ini dapat diandalkan untuk membelah, memotong atau menyerut kayu, menggali tanah, menguliti binatang, membuat tempat perlindungan dan berbagai kegiatan lainnya. Bagi seorang survivor, dua hal yang tidak boleh hilang yaitu semangat dan pisaunya.

>>Jenis Pisau untuk Survival dengan beberapa kelengkapannya

Jenis pisau terakhir yang kita kenal dalam dunia petualangan adalah pisau tebas yang biasa dikenal dengan parang atau golok. Pisau ini memiliki ukuran lebih besar, dan lebih panjang. Parang biasa digunakan untuk menebas semak-semak maupun memotong kayu, merupakan salah satu jenis pisau yang wajib dimiliki oleh seorang petualang. Panjang total sebuah parang yang cukup ideal digunakan dalam dunia petualangan berkisar antara 45-75cm, meskipun kita juga mengenal beberapa parang yang memiliki panjang lebih dari 75cm, yang biasanya merupakan parang atau pisau tebas dari penduduk asli di beberapa daerah. Selain sebagai alat potong atau menebas semak belukar dan berkebun, alat ini juga digunakan sebagai senjata tradisional untuk berperang. Parang yang baik dilengkapi dengan sarung yang terbuat dari kayu, kulit binatang, maupun kain terpal tebal, yang melindungi mata pisau baik dalam penyimpanan maupun saat parang tersebut kita bawa.

Menjaga sebilah pisau

Pisau yang kita miliki harus selalu dalam keadaan baik dan siap digunakan. Ketajaman mata pisau harus tetap terjaga. Menggunakan pisau bermata tajam akan jauh lebih menghemat tenaga dibandingkan apabila kita menggunakan pisau yang tumpul. Mata pisau yang baik saat ini terbuat dari baja stainless dimana selain kekuatan dan ketajaman, baja ini juga lebih tahan karat.

Sangat penting bagi kita pengguna pisau untuk mengerti bagaimana menggunakan pisau sesuai dengan kegunaannya, merawatnya dan juga menyimpannya sehingga pisau yang kita miliki tetap dalam keadaan siap digunakan.

Pada saat penggunaan di lapangan, hindarkan melempar pisau, hindarkan pula menggunakan pisau untuk memotong bahan yang keras seperti logam, kaca atau batu. Hal ini dapat mengakibatkan mata pisau menjadi tumpul bahkan gompal. Bersihkanlah pisau sehabis digunakan, pastikan pisau dalam keadaan kering. Apabila pisau tersebut menggunakan sarung, selalu masukan kembali pisau ke dalam sarungnya. Selain menjaga keamanan, ini juga mencegah tercecernya sarung pisau karena kita lalai atau lupa (hal ini kerap terjadi). Hal lain yang harus diperhatikan adalah selalu memegang bagian sarung pisau pada sisi yang berlawanan dengan posisi mata pisau, baik saat kita akan mengeluarkan pisau, atau saat kita memasukan pisau kembali ke dalam sarung. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya sayatan pada jari apabila ternyata terdapat celah pada sarung pisau yang membuat mata pisau ‘keluar’ dari sisi sarung.

Saat pisau telah selesai digunakan dan akan disimpan, cucilah pisau dengan air bersih. Pada jenis pisau lipat, dapat menggunakan air hangat (bukan air mendidih), dan disikat menggunakan sikat yang halus untuk membantu mengeluarkan kotoran dari sela-sela lipatan pisau. Untuk jenis pisau survival yang memiliki banyak kelengkapan tambahan, pisahkanlah terlebih dahulu kelengkapan tersebut, baru kemudian cuci pisau dengan air bersih. Sarung pisau juga harus dicuci untuk membersihkan kotoran yang tertinggal di bagian dalam sarung seperti pasir atau tanah. Setelah itu keringkan seluruh bagian pisau, termasuk sarung pisau dan perlengkapan tambahan pada pisau survival.

Setelah seluruh bagian pisau telah benar-benar kering, periksalah mata pisau. Mata pisau harus selalu dalam keadaan tajam. Asahlah bagian mata pisau apabila dirasa telah tumpul. Dalam mengasah pisau, gunakanlah batu asah atau alat asah lain yang dianjurkan dalam buku panduan pisau, misalnya menggunakan kulit (biasanya untuk jenis pisau lipat). Periksalah juga bagian sarung pisau apakah ada robekan atau berlubang. Segera tambal bagian sarung yang berlubang. Setelah mata pisau dirasa tajam, oleskan minyak pelumas atau minyak goreng pada bagian mata pisau secukupnya. Minyak ini bertujuan untuk menjaga mata pisau dari karat. Setelah itu simpanlah pisau di tempat yang aman.

Semakin baik kita menggunakan dan merawat pisau, maka umur pisau, kekuatan pisau dan ketajamannya akan semakin terjaga, agar pisau tersebut benar-benar dapat menjadi sahabat sejati saat kita bertualang.

KEEP IT SHARP !!



Oleh: Glenn H. Salmon

Comments

Popular posts from this blog

MANAJEMEN PERALATAN DALAM KEGIATAN ALAM BEBAS

CARABINER