CARABINER
Dalam setiap kegiatan di alam bebas atau kegiatan outdoor, kita selalu membutuhkan peralatan yang dapat menunjang kegiatan outdor tersebut. Beberapa kegiatan outdoor yang sering kita ketahui diantaranya seperti Panjat Tebing (Rock Climbing), Panjat Dinding (Wall Climbing), Kegiatan Outbond dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut selain membutuhkan ketrampilan juga membutuhkan peralatan yang telah memenuhi standart uji kualitas dan yang terpenting adalah aman digunakan.
Setiap pemanjat mungkin tidak asing lagi dengan alat yang bernama Carabiner. Carabiner adalah alat yang digunakan sebagai pengait untuk mengaitkan tali ke hanger, tali ke tali atau tali ke harness. Pada intinya Carabiner sangat penting digunakan dalam pemanjatan yang digunakan untuk keamanan bagi Si Pemanjat. Tulisan kali ini Adventure Independent akan menjelaskan sedikit tentang Carabiner.
Secara definisi, Carabiner adalah lingkaran tertutup yang terbuat dari bahan alumunium Alloy yang terhubung dengan pin atau screw gate. Sebelum anda mengetahui jenis-jenis Carabiner, anda harus mengetahui dan memahami tentang bagian-bagian dari Carabiner tersebut. Dibawah ini adalah salah satu contoh gambar dari bagian-bagian Carabiner yang dapat anda lihat dan anda cermati dengan baik.
Bagian Carabiner |
Secara umum, bagian-bagian Carabiner dapat dibedakan menjadi :
- Gate
- Frame Ujung Atas
- Frame Ujung Bawah
- Spine Frame
1. Carabiner Oval
Oval merupakan bentuk asli dari Carabiner, serbaguna walaupun tidak sekuat Carabiner dalam bentuk yang lain. Bentuk dari Carabiner Oval ini yaitu memiliki lekukan bagian atas dan lekukan bagian bawah yang sama sehingga beban yang diberikan pada Carabiner ini akan terpusat pada bagian tengah Carabiner dan pergeseran beban juga akan terbatas pada lekukan yang ada dibagian ini.
Carabiner Oval |
Carabiner " D " |
Carabiner bentuk " D " dirancang untuk menggeser beban yang diberikan oleh Carabiner ke arah Spine Frame, sisi carabiner " D " yang lurus dan jauh dari gerbang carabiner. Untuk Carabiner " D ", sisi ini merupakan bagian yang terkuat untuk menahan beban dan sisi yang terdapat gerbang (Gate) merupakan bagian yang terlemah dari Carabiner tersebut. Carabiner " D " lebih kuat jika dibandingkan dengan Carabiner jenis oval dengan bahan dan ukuran yang sama.
3. Carabiner Asymmetrical “D”
Carabiner Asymmetrical " D " |
Prinsip kerjanya sama dengan Carabiner " D " biasa, tetapi Carabiner ini
memiliki bentuk yang salah satu ujungnya lebih kecil dibandingkan ujung
yang lainnya yang gunanya untuk mengurangi berat dari Carabiner itu sendiri.
Carabiner jenis ini biasanya memiliki gerbang (Gate) yang lebih besar
jika dibandingkan dengan Carabiner jenis " D " biasa sehingga lebih mudah
untuk meng-klik-nya. Tetapi Carabiner bentuk ini tidak memiliki luas
lingkaran dalam yang lebih besar jika dibandingkan dengan Carabiner " D "
biasa atau Carabiner Oval dengan ukuran yang sama.
4. Carabiner Pear
Carabiner Pear |
Carabiner bentuk ini biasanya digunakan untuk belay, dilengkapi dengan Screw Gate supaya lebih aman. Carabiner ini memiliki salah satu ujung
yang sangat sempit dan ujung yang lain sangat luas. Tujuannya untuk
ujung yang kecil adalah bagian yang akan dikaitkan ke harness belay dan
bagian yang luas adalah bagian yang akan berhubungan dengan tali
pemanjat. Bagian yang luas ini memberikan keleluasaan pada tali yang
terhubung dengan pemanjat, sehingga memudahkan pada saat mengulur tali.
Berdasarkan pilihan bentuk Gerbang (Gate), Carabiner dapat dibedakan menjadi :
1. Carabiner Dengan Gerbang (Gate) Lurus
Screw Gate Lurus |
Sejauh ini, Carabiner dengan bentuk gerbang lurus adalah yang paling
umum digunakan. Bentuk gerbang Carabiner jenis ini benar-benar lurus
dari titik poros sampai ke ujung gerbang. Seperti jenis lainnya, Carabiner ini memiliki pegas pada poros gerbangnya yang mudah didorong
saat dibuka dan kembali menutup secara otomatis saat dilepas.
2. Carabiner Bent Gate
Carabiner Bent Gate |
Carabiner Bent Gate memiliki bentuk gate (gerbang) yang melengkung
sehingga lebih memudahkan pada saat akan dikaitkan dengan pengaman.
Rancangan gate yang melengkung tidak terlalu berpengaruh kepada kekuatan
ataupun berat Carabiner. Jika tidak digunakan dengan benar, kaitan Carabiner Bent Gate bisa saja terlepas dari tali. Seperti jenis
peralatan climbing yang lain, tata cara penggunaan Carabiner Bent Gate
harus benar-benar dipelajari untuk keamanan pada saat digunakan.
3. Locking Carabiner
Locking Carabiner |
Locking Carabiner mempunyai gerbang (gate) yang bisa dikunci pada kondisi
tertutup sehingga memberikan pengamanan yang lebih dan mengantisipasi
kecelakaan yang timbul akibat terbukanya gate Carabiner. Carabiner jenis
ini harus selalu digunakan pada saat pengaman kita hanya bergantung
pada satu Carabiner, seperti pada saat rapelling, belaying atau pada titik pengaman pertama (jika mempunyai beberapa titik pengaman pada saat berada di tebing).
Locking carabiner bisa saja berbentuk oval, “D”, asymmetrical “D” atau pear.
4. Wire Gate Carabiner
Wire Gate Carabiner |
Wire Gate Carabiner menggunakan lingkaran kawat dari bahan stainless steel untuk gate-nya.
Lingkaran kawat ini mempunyai mekanisme tersendiri untuk putaran pada
sumbunya, mengurangi berat carabiner secara keseluruhan dan mengurangi
kebutuhan untuk komponen tambahan seperti yang ditemukan pada Carabiner
konvensional.
Kebanyakan Carabiner Wire Gate ini tidak sekuat Carabiner konvensional.
Gerbang Carabiner ini juga cenderung bergetar ketika mendapat beban
kejut karena massa yang rendah dari kawat itu sendiri.
CARABINER
CARABINER
Comments
Post a Comment